Kahlil Gibran lahir di Bsherri, Lebanon, 6 Januari 1883. Dalam usia remaja bersama ibunya pindah ke Boston, Amerika Serikat. Setelah kembali ke Lebanon untuk mempelajari sastra Arab, mulai tahun 1905 karya-karyanya terbit dan menarik perhatian, terutama Sang Nabi. Ia memperluas pandangan sastra dan belajar melukis di Paris, kemudian menetap di New York, mendirikan studio "Pertapaan". Buku-bukunya yang terkenal selain Sang Nabi, juga Taman Sang Nabi, Pasir dan Buih, Sayap-Sayap Patah, Suara Sang Guru, Si Gila, Sang Pralambang, Sang Musyafir, dll. Ia meninggal 10 April 1931 karena sakit lever dan radang paru-paru.

Monday, January 20, 2014

Khalil Gibran Biography (English)

Khalil Gibran (Arabic pronunciation: [xaˈliːl ʒiˈbrɑːn]; born Gubran Khalil Gubran, in academic contexts often spelled Jubrān Khalīl Jubrān,:217:255 Jibrān Khalīl Jibrān,:217:559 or Jibrān Xalīl Jibrān;:189 Arabic جبران خليل جبران , J) also known as Kahlil Gibran, was a Lebanese American artist, poet, and writer. Born in the town of Bsharri in modern-day Lebanon (then part of the Ottoman Mount Lebanon mutasarrifate), as a young man he emigrated with his family to the United States where he studied art and began his literary career. He is chiefly known in the English speaking world for his 1923 book The Prophet, an early example of inspirational fiction including a series of philosophical essays written in poetic English prose. The book sold well despite a cool critical reception, and became extremely popular in the 1960s counterculture. Gibran is the third best-selling poet of all time, behind Shakespeare and Lao-Tzu.

Wednesday, February 23, 2011

Surat Kahlil Gibran Kepada Ayahnya

SURAT KAHLIL GIBRAN KEPADA AYAHNYA

Gibran menulis surat ini kepada ayahnya di Bsharre untuk menenteramkan hatinya tentang kesehatan dua saudara perempuannya, Miriana dan Sultana. Salah seorang kerabatnya di Amerika Serikat telah menulis surat kepada ayah Gibran, menceritakan bahwa kedua puterinya itu sakit, dan orang tua itu menyatakan kekhawatirannya pada anaknya. Ayah Gibran rupanya tidak memperhatikan tanggal pada surat itu: tanggal 1 April, atau Hari Bercanda di bulan April.


Dari Gibran kepada Ayahnya
Beirut, April, 1904

Ayahanda tercinta,

Saya menerima surat Ayahanda yang mengungkapkan kekhawatiran tentang "berita duka yang tak diharapkan" itu. Jika saja saya tidak tahu maksud si penulis surat itu, pastilah saya juga mengalami perasaan seperti itu. Mereka (semoga Tuhan mengampuninya) menyatakan kepada ayahanda dalam surat itu bahwa salah seorang saudara saya sedang sakit gawat, dan mereka juga berkata bahwa penyakit itu membutuhkan biaya besar, sehingga akan sulitlah bagi saudara-saudara saya untuk mengirimkan uang kepada Ayahanda. Saya segera bisa menjelaskannya setelah memperhatikan bahwa surat itu ditulis pada tanggal 1 April. Bibi kami telah terbiasa dengan lelucon halus dan segar semacam itu. Ucapannya bahwa saudara perempuan saya jatuh sakit selama enam bulan adalah jauh dari kebenaran, sama jauhnya dengan saya dari penyakit itu. Selama tujuh bulan terakhir ini saya telah menerima lima surat dari Tuan Ray yang menjamin saya bahwa kedua saudara perempuan saya, Miriana dan Sultana, dalam keadaan sehat sejahtera. Dia memuji tabiat mereka yang baik, menghargai kehalusan sopan-santun Sultana, dan berbicara tentang kemiripan perawakan dan tabiat antara dia dan saya.

Sunday, February 6, 2011

Biografi Singkat Kahlil Gibran

Kahlil Gibran lahir di Bsherri, Lebanon, 6 Januari 1883. Dalam usia remaja bersama ibunya pindah ke Boston, Amerika Serikat. Setelah kembali ke Lebanon untuk mempelajari sastra Arab, mulai tahun 1905 karya-karyanya terbit dan menarik perhatian, terutama Sang Nabi. Ia memperluas pandangan sastra dan belajar melukis di Paris, kemudian menetap di New York, mendirikan studio "Pertapaan". Buku-bukunya yang terkenal selain Sang Nabi, juga Taman Sang Nabi, Pasir dan Buih, Sayap-Sayap Patah, Suara Sang Guru, Si Gila, Sang Pralambang, Sang Musyafir, dll. Ia meninggal 10 April 1931 karena sakit lever dan radang paru-paru.


Tag : Surat Cinta Kahlil Gibran, Surat Kepada Ayahnya, Surat Kepada Amin Guraib, Surat Kepada Jamil Malouf